Badai Siklon Tropis: Pengertian, Dampak, dan Upaya Mitigasi

Tahukah kamu, Indonesia beberapa kali terdampak oleh badai siklon tropis? Menurut BMKG, ada 11 badai siklon tropis terbentuk di sekitar wilayah perairan Indonesia terhitung sejak tahun 2008 hingga 2011. Fenomena tersebut mengakibatkan masyarakat yang berada di wilayah terdampak tak luput dari kerugian.

Jadi, apa yang dimaksud dengan badai siklon tropis dan dampak yang ditimbulkan? Lantas, langkah mitigasi apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi badai ini? Simak penjelasannya berikut ini!

Pengertian Badai Siklon Tropis
Badai siklon tropis adalah badai berkekuatan besar yang terbentuk di perairan tropis. Badai ini memiliki kecepatan angin yang mencapai 63 km/jam di bagian sekitar pusatnya dengan radius 150-200 km.

Selain itu, siklon tropis dapat terbentuk pada lautan luas yang memiliki suhu permukaan lebih dari 26,5°C. Badai siklon tropis memiliki masa hidup antara 3-18 hari yang dipengaruhi oleh pergerakannya.

Terbentuk di perairan yang hangat, badai ini akan melemah apabila bergerak mendekati wilayah dengan suhu yang dingin atau memasuki daratan.

Indonesia pada dasarnya tidak dilalui lintasan siklon tropis karena terletak di garis khatulistiwa. Akan tetapi, beberapa badai siklon tropis yang muncul di sekitar wilayah perairan negeri ini mampu memengaruhi cuaca di berbagai daerah yang terdampak. Tidak hanya itu, badai ini juga telah menimbulkan kerugian bagi warga setempat.

Dampak Badai Siklon Tropis
Badai siklon tropis yang membawa angin kencang dan gumpalan awan dapat mengakibatkan angin kencang, hujan deras yang dapat berlangsung hingga berhari-hari, gelombang tinggi, serta gelombang badai (storm surge). Oleh karenanya, badai ini dapat mempengaruhi aktivitas pelayaran dan juga menjadi ancaman di wilayah daratan. Sebab, bencana seperti banjir dan tanah longsor sangat berpotensi untuk terjadi. Selain itu, kerusakan yang ditimbulkan akan menjadi masalah yang tidak dapat dihindari.

Pada 27 April 2009, siklon tropis Kirrily yang tumbuh di atas Kepulauan Kai, Laut Banda menyebabkan hujan lebat serta badai yang merendam puluhan rumah. Selain itu, gelombang tinggi juga tercatat dari tanggal 26 hingga 29 April 2009.

Pada 4 April 2021, siklon tropis Seroja mengakibatkan delapan wilayah administrasi di NTT mengalami perubahan cuaca ekstrem. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi mengakibatkan 148 warga meninggal dunia serta lebih dari 8000 warga terpaksa mengungsi. Selain tempat tinggal dan fasilitas warga, beberapa lokasi terumbu karang di Kabupaten Rote Ndao dan Teluk Kupang juga tak luput dari kerusakan.

Upaya Mitigasi Badai Siklon Tropis
Badai siklon tropis adalah fenomena alam yang tidak dapat dihindari. Meskipun Indonesia tidak dilewati lintasan siklon tropis, faktanya, Indonesia masih terdampak akan badai tersebut. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya mitigasi untuk mengurangi kerugian yang dapat dirasakan.

Langkah pertama dari upaya tersebut ialah dengan mengikuti perkembangan berita terkait badai siklon tropis dari BMKG. Kamu dapat mengakses informasi BMKG dari website, akun media sosial, atau aplikasi BMKG.

Selanjutnya, dalam upaya pengurangan bencana di wilayah perairan dapat dilakukan dengan reklamasi pantai, pembangunan pemecah ombak, pengembangan kawasan hutan bakau, serta pembangunan tembok penahan ombak.

Selain itu, Dr. Emilya Nurjani, S.Si., M.Si., selaku pakar iklim dan lingkungan UGM menyarankan agar kita dapat fokus dalam mitigasi pencegahan banjir dan tanah longsor. Sebab, kedua bencana alam tersebut sangat berpotensi untuk terjadi karena perubahan ekstrem akibat badai siklon tropis. Upaya mitigasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kerugian yang dapat ditimbulkan.

Upaya yang dapat dilakukan, antara lain membersihkan sampah-sampah dari saluran drainase agar tidak ada sumbatan air, membersihkan sungai supaya sungai memiliki kedalaman yang cukup untuk menampung debit air, serta membersihkan sumur resapan atau biopori. Ia juga mengingatkan agar menebang pohon yang sudah tua untuk menghindari pohon tumbang yang dapat membahayakan.

Kesimpulan
Badai siklon tropis adalah fenomena yang tidak dapat dihindari di wilayah Indonesia. Dengan dampak yang merugikan, upaya mitigasi badai siklon tropis harus senantiasa digalakkan.


Karya Irma Setyaningsih
Sebagai penugasan di kelas webinar intensif Portofolio Nulis: Membuat Artikel SEO untuk Pemula pada 25 Maret 2024.

| Editor : Vanessa Natalie Aritonang

Referensi
BAKORNAS PB. (2007). Badan Nasional Penanggulangan Bencana - BNPB. https://bnpb.go.id/storage/app/media/uploads/migration/pubs/470.pdf
BNPB, I. (2024, March 22). [Update] - Dampak Terkini Siklon Tropis Seroja Akibatkan 8.424 Warga NTT Mengungsi. BNPB. https://bnpb.go.id/berita/-update-dampak-terkini-siklon-tropis-seroja-akibatkan-8-424-warga-ntt-mengungsi
Kurnia.ekaptiningrum. (2024, January 19). Pakar UGM Paparkan Cara Mitigasi Bencana Siklon Tropis Anggrek. Universitas Gadjah Mada. https://ugm.ac.id/id/berita/pakar-ugm-paparkan-cara-mitigasi-bencana-siklon-tropis-anggrek/
Redaksi. (2022, March 23). APA Saja Dampak Siklon Tropis? Dari Laut. https://darilaut.id/berita/apa-saja-dampak-siklon-tropis/3
Syaifullah, M. D. (2015). Siklon tropis, karasteristik Dan pengaruhnya Di wilayah Indonesia pada tahun 2012. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 16(2), 61. https://doi.org/10.29122/jstmc.v16i2.1048